Kamis, 15 Desember 2011

AGAMA DAN PSIKOLOGI TRANSPERSONAL
A.  Pengertian Agama

Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.
Kata "agama" berasal dari bahasa Sansekerta āgama yang berarti "tradisi". Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa Latin religio dan berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti "mengikat kembali". Maksudnya dengan berreligi, seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan.
Definisi tentang agama dipilih yang sederhana dan meliputi. Artinya definisi ini diharapkan tidak terlalu sempit atau terlalu longgar tetapi dapat dikenakan kepada agama-agama yang selama ini dikenal melalui penyebutan nama-nama agama itu. Untuk itu terhadap apa yang dikenal sebagai agama-agama itu perlu dicari titik persamaannya dan titik perbedaannya.
Harun Nasution mendefenisikan agama dengan, (1) pengakuan akan adanya hubungan manusia dengan kekuatan gaib, (2) pengakuan akan adanya kekuatan gaib yang menguasai manusia, (3) pengikat diri pada suatu bentuk hidup yang mengandung pengakuan pada satu sumber yang berada diluar diri manusia dan mempengarui perbuatan-perbuatan manusia, (4) kepercayaan kepada sesuatu yang gaib yang menimbulkan cara hidup tertentu, (5) suatu sistem tingkah laku (code of conduct) yang berasal dari suatu kekuatan gaib, (6) pengakuan terhadap adanya kewajiban-kewajiban yang bersumber pada kekuatan gaib, (7) pemujaan terhadap kekuatan gaib yang timbul dari perasaan lemah dan perasaan takut terhadap kekuatan misterius yang terdapat dalam alam sekitar manusia, dan (8) Ajaran-ajaran yang diwahyukan kepada manusia melalui seorang rasul.
Abudin Nata menyebutkan bahwa agama ialah ajaran yang berasal dari Tuhan atau hasil renungan manusia yang terkandung dalam kitab suci yang turun menurun diwariskan oleh satu generasi kegenerasi dengan tujuan untuk memberikan tuntunan dan pedoman hidup bagi manusia agar ercapai kebahagiaan di dunia dan akhirat yang di dalamnya mencakup unsur kepercayaan kepada kekuatan gaib yang selanjutnya menimbulkan respon emosional dan keyakinan bahwa keyakinan hidup tergantung pada adanya hubungan yang baik dengan kekuatan gaib tersebut.
Jalaluddin menyebutkan bahwa hampir seluruh ahli jiwa sependapat, bahwa sesungguhnya apa yang menjadi kebutuhan makan, minum, pakaian ataupun kenikmatan-kenikmatan lainnya. Berdasarkan hasil riset dan observasi, mereka mengambil kesimpulan bahwa pada diri manusia terdapat semacam keinginan dan kebutuhan yang bersifat universal. Kebuthan ini melebihi kebutuhan-kebutuhan lainya, bahkan menguasai kebutuhan akan kekuasaan. Keinginan akan kebutuhan kodrati, berupa keinginan untuk mencintai dan dicintai Tuhan.
Menurut Jhon Davis, psikologi transpersonal bisa diartikan sebagai ilmu yang menghubungkan psikologi dan spiritualitas. Psikologi ini berusaha mengintegrasikan konsep, teori, dan metode psikologi transpersonal dengan kekayaan spiritual dari berbagai macam budaya dan manusia. Istilah ini mengacu kepada keyakian para psikolog akan ranah psikologi yang lebih luas, yaitu pengalaman spiritual yang dipercaya turut mempengaruhi perkembangan kepribadian. Jalaluddin Rahmat menyebutkan kemunculan ini disebabkan oleh kejenuhan akan kemewahan material mendorong anak-anak muda untuk mencoba ganja, zat-zat psikedik, seperti mescaline, peyote, dan LSD. Hal ini lebih kurang sama dengan apa yang terjadi terhadap agamawan dan spiritualis yang merasakan suatu pengalaman diluar diri manusia yang indah dan memuaskan bathin namun sulit digambarkan dengan kata-kata.
Dari beberapa defense diatas, disini disimpulkan bahwa agama ialah ekspresi spiritualitas dari pengalaman spiritulaitas. Ketika seseorang berperilaku disebabkan oleh pengalaman spiritual atau karena keyakinannya terhadap adanya kekuatan gaib yang menguasai dan mengarahkannya, maka ia disebut orang yang beragama meskipun prilaku keagamaan yang ia tempuh berbeda dengan orang lain. Atau dalam bahasa lain, psikologi transpersonal hanya mengkaji tentang spiritual experience yang diyakini menjadi penyebab munculnya prilaku keagamaan.
Manusia memiliki kemampuan terbatas, kesadaran dan pengakuan akan keterbatasannnya menjadikan keyakinan bahwa ada sesuatu yang luar biasa diluar dirinya. Sesuatu yang luar biasa itu tentu berasal dari sumber yang luar biasa juga. Dan sumber yang luar biasa itu ada bermacam-macam sesuai dengan bahasa manusianya sendiri. Misal Tuhan, Dewa, God, Syang-ti, Kami-Sama dan lain-lain atau hanya menyebut sifat-Nya saja seperti Yang Maha Kuasa, Ingkang Murbeng Dumadi, De Weldadige dll.
Keyakinan ini membawa manusia untuk mencari kedekatan diri kepada Tuhan dengan cara menghambakan diri, yaitu:
  • menerima segala kepastian yang menimpa diri dan sekitarnya dan yakin berasal dari Tuhan
  • menaati segenap ketetapan, aturan, hukum dll yang diyakini berasal dari Tuhan
Dengan demikian diperoleh keterangan yang jelas, bahwa agama itu penghambaan manusia kepada Tuhannya. Dalam pengertian agama terdapat 3 unsur, ialah manusia, penghambaan dan Tuhan. Maka suatu paham atau ajaran yang mengandung ketiga unsur pokok pengertian tersebut dapat disebut agama.

B. Psikologi Transpersonal

Menurut Tart (1993), Psikologi Transpersonal merupakan kekuatan keempat dalam psikologi yang dikembangkan dari psikologi humanistik pada tahun 1960-an. “Trans” berasal dari akar kata Latin yang berarti melewati, melewati “persona”, topeng sosial, diri (self) dan pribadi.Sementara itu, Daniels (2007) menjelaskan bahwa Psikologi Transpersonal merupakan cabang psikologi yang memusatkan perhatiannya pada studi tentang bagian dan proses tentang pengalaman mendalam atau perasaan yang luas tentang siapa dirinya atau sensasi yang besar terhadap koneksitas dengan orang lain, alam atau dimensi spiritual. Kata transpersonal berarti melewati personal atau pribadi. Salah satu asumsi dalam psikologi transpersonal adalah bahwa pengalaman transpersonal meliputi suatu kesadaran yang lebih tinggi dimana self atau ego mengalami proses transendensi.
Davis (2007) menempatkan posisi Psikologi Transpersonal di antara psikologi dan pengalaman spiritual. Psikologi Transpersonal merupakan bidang psikologi yang mengintegrasikan konsep, teori dan metode psikologis dengan bidang spiritual. Sebagaimana yang dikemukakan Daniels, Davis juga mengatakan bahwa konsep utama dari Psikologi Transpersonal adalah transendensi diri atau suatu sensasi terhadap identitas yang mendalam, meluas dan menyatu dengan segalanya. Akar kata dari transpersonal atau melewati topeng mengacu pada kondisi transendensi diri tersebut.
Guralnik (dalam Brown, 2001) menyebutkan bahwa kata “trans” dalam bahasa Latin berarti “di sisi lain” seperti terwujud dalam kata transatlantic atau “di atas dan melewati” seperti pada kata transendensi. Sedangkan “persona” dalam bahasa Latin berarti “topeng”. Kata personality diturunkan dari terminologi topeng tersebut dan mengacu pada suatu kualitas perilaku yang diekspresikan melalui aktivitas fisik dan mental serta sikap. Psikologi Transpersonal menurut Brown (2001) berusaha membantu seseorang untuk mengeksplorasi tingkat energi dan melewati kesadaran (awareness) atau sisi lain dari topeng dan pola-pola kepribadian.
Psikologi Transpersonal bersifat longgar dan menerima masukan tentang permasalahan spiritual, baik dari tradisi kebijaksanaan dunia spiritual maupun psikologi modern. Tradisi dunia spiritual meliputi Hinduisme, Budhisme dan Taoisme maupun dari agama Yahudi, Kristen dan Islam. Psikologi Transpersonal ingin menciptakan sintesis dari kedua jawaban di atas (Cortright, 1997 dalam Adi, 2002).
Rueffler (1995) mengatakan bahwa akar kata dari transpersonal diambil dari bahasa Latin “trans” yang berarti “melewati”, “melebihi” dan “persona” yang berarti “topeng”. Jadi, singkatnya Psikologi Transpersonal adalah ekspresi dari jiwa yang melewati dan melampau topeng.
Lebih lanjut Vaughn (dalam Rueffler, 1995) mengatakan bahwa pada saat ini, Psikologi Transpersonal memberikan model dari seluruh spektrum perkembangan kesadaran yang menjadi jembatan antara aliran-aliran psikologis dan aliran-aliran spiritual. Bidang ini menjadi sesuatu yang menarik bagi orang-orang yang ingin menumbuhkan spiritualitasnya dan mengembangkan kesehatan psikologisnya dengan kualitas tinggi.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa Psikologi Transpersonal merupakan kekuatan keempat dalam bidang psikologi yang menjembatani antara psikologi dan spiritual dimana memusatkan perhatiannya pada studi tentang bagian dan proses tentang pengalaman mendalam atau perasaan yang luas tentang siapa dirinya atau sensasi yang besar terhadap koneksitas dengan orang lain, alam atau dimensi spiritual dan berusaha membantu seseorang untuk mengeksplorasi tingkat energi dan melewati kesadaran (awareness) atau sisi lain dari topeng dan pola-pola kepribadian.

C. Hubungan Agama dan Psikologi Transpersonal

Jones menyebut 3 model interaksi psikologi dan agama:
  1. Kritis-evaluatis. Teori-teori psikologi dikaji secara kritis apakah tidak bertentangan dengan keyakinan agamanya. Jadi, psikologi diletakkan di bawah mikroskop agama;
  2. Konstruktif. Agama membantu psikolog untuk melihat dunia dengan cara yang baru, membentuk persepsi baru tentang data dan teori. Ajaran agama tidak menjadi sumber data untuk mengevaluasi teori, tetapi menjadi “kacamata” yang mempengaruhi apa yang kita lihat sebagai data atau yang kita rumuskan sebagai teori;
  3. Dialogis dan dialektis. Disini, psikologi tidak memaksa agama mengikuti jalan yang dikehendakinya, sebaliknya agama tidak memaksa sains untuk tunduk pada kehendaknya. Agama harus membantu psikologi memberi perspektif yang berbeda. Psikologi harus membantu agama melihat kehidupan yang berbasiskan pengalaman empiris.
Jones menyatakan: “Kesediaan dialogis dengan agama menyiratkan kesediaan ilmuwan dan professional untuk mendalami teologi dan filsafat. Serta kesediaan teolog dan filosof untuk mendalami sains dan memahami profesi”.
Di dunia ini ada hal-hal yang bisa terjadi di luar nalar manusia, hal itu ada yang berkaitan dengan hal gaib (mistik), agama, dan berbagai aliran kepercayaan. Namun, pengalaman ini bagi tradisi mistisisme justru dianggap sebagai pengalaman sampingan dalam perjalanan untuk mencapai pangalaman mistik sejati yang disebut dengan nama “unio mystica” di kalangan mistisisme kristen, makrifat dikalangan sufisme agama Islam, moksha di kalangan Yogi agama Hindu, sunyata di kalangan Bodhisatwa agama Budha.
Tentu saja semua kepercayaan dan hal-hal tersebut  dianggap tahayul non-ilmiah  dan tidak rasional di kalangan ilmuwan modern. Namun, pada akhir abad ke-20 muncul sebuah mazhab psikologi yang disebut psikologi transpersonal yang mencoba mengawinkan psikologi modern yang mempelajari orang-orang normal dengan psikologi tradisional yang juga mepelajari pengalaman paranormal orang-orang yang mencari kesatuan dengan Realitas yang Mutlak seperti para kabalis Yahudi, mistikus Kristen, sufi Islam dan yogi Hindu. Psikologi transpersonal ini muncul sebagai kelanjutan dari gerakan potensi manusia seutuhnya di tahun 70-an.
Gerakan ini bermula dengan pengalaman-pengalaman luar biasa para hippies pencetus revolusi kebudayaan Amerika di tahun 60-an. Para hippies yang menolak kemapanan itu melakukan proses kembali ke alam meninggalkan kehidupan modern dan mengikuti kehidupan primitif suku Indian yang para dukunnya gemar mencari kebenaran dengan menghisap jamur-jamur halusinogen yang membuat halusinasi yang dianggap sebagai kebenaran.
Terakhir, mazhab transpersonal merupakan aliran psikologi yang kecewa terhadap ketidakpekaan pakar psikologi terdahulu dalam menangkap peran spiritual dalam diri individu. Kehilangan sensibilitas pada peran itu, mengakibatkan ketidakmampuan referensi psikologi tiga mazhab sebelumnya untuk mengungkap fenomena kesehatan mental secara tuntas. Peran agama dan keberagamaan individu, menurut mazhab transpersonal adalah mutlak dan berintegritas dengan individu yang sehat.
Psikologi Transpersonal sebagai sintesa dari Psikologi Timur tradisional dan psikologi Barat Modern. Jika dalam psikologi modern jiwa dianggap sebagai fungsi dari proses otak yang material, Psikologi tradisional menganggap yang material adalah komponen terrendah dari jenjang yang tangga tertingginya adalah roh sebagai substansi yang imaterial. Jenjang kesadaran ini sejajar dengan jenjang realitas di mana dunia material adalah anak tangga terbawahnya dan Tuhan sebagai Realitas tertinggi. Hidup manusia adalah proses kembali ke Realitas tertinggi untuk memperoleh ketenangan dan kebahagiaan.
Psikologi transpersonal percaya bahwa aspek keagamaan dan spiritualitas sangat berpengaruh terhadap pembentukan pribadi individu dan bagaimana individu itu bersikap dan berprilaku sesuai dengan pendalaman dan penghayatan ajaran agama yang diyakininya.
Sumber rujukan :
Thoules, Robert. 1992. Psikologi Agama.Cet.I.  Jakarta: Rajawali Press.
Jalaluddin. 2000. Psikologi Agama. Cet. IV. Jakarta: PT Remaja Grafindo Persada.

                                              
                                             PENGALAMAN SPIRITUAL
(Spiritual Experience)
Mempunyai kepercayaan atau keyakinan berarti mempercayai atau mempunyai komitmen terhadap sesuatu atau seseorang. Konsep kepercayaan mempunyai dua pengertian. Pertama kepercayaan didefinisikan sebagai kultur atau budaya dan lembaga keagamaan seperti Islam, Kristen, Budha, dan lain-lain. Kedua, kepercayaan didefinisikan sebagai sesuatu yang berhubungan dengan Ketuhanan, Kekuatan tertinggi, orang yang mempunyai wewenang atau kuasa, sesuatu perasaan yang memberikan alasan tentang keyakinan (belief) dan keyakinan sepenuhnya (action), harapan (hope), harapan merupakan suatu konsep multidimensi, suatu kelanjutan yang sifatnya berupa kebaikan, dan perkembangan, dan bisa mengurangi sesuatu yang kurang menyenangkan. Harapan juga merupakan energi yang bisa memberikan motivasi kepada individu untuk mencapai suatu prestasi dan berorientasi kedepan. Agama adalah sebagai sistem organisasi kepercayaan dan peribadatan dimana seseorang bisa mengungkapkan dengan jelas secara lahiriah mengenai spiritualitasnya. Agama adalah suatu sistem ibadah yang terorganisir atu teratur.
Psikologi transpersonal adalah sekolah psikologi yang mempelajari transpersonal , diri transenden atau spiritual aspek dari pengalaman manusia. Journal of Transpersonal Psychology menggambarkan psikologi transpersonal sebagai "studi potensi kemanusiaan tertinggi, dan dengan pengakuan, pemahaman, dan realisasi unitive, negara spiritual, dan kesadaran transenden" (Lajoie dan Shapiro, 1992:91). Isu dipertimbangkan dalam psikologi transpersonal meliputi spiritual pengembangan diri , pengalaman puncak , pengalaman mistis , trans sistemik dan metafisik pengalaman hidup.
Di sini saya akan mencoba bersuara tentang spiritual, menyatakan bahwa psikologi transpersonal juga memfokuskan kajiannya pada pengalaman spiritual yang dialami oleh seseorang (individu). Seseorang bisa disebut berspirtual jika ia merasakan pengalaman spiritual (spiritual experience) atau ia meyakini keberadaan kekuatan gaib (mystical believe) yang menguasai dan mempengaruhi dirinya. Seseorang bisa disebut Beragama jika ia mengekspresikan pengalaman atau keyakinan spiritualitasnya dalam prilaku dan kepribadian.
Dua kebingungan yang perlu diselesaikan untuk tiba pada suatu definisi yang jelas tentang spiritualitas adalah perbedaan antara spiritualitas dan keagamaan dan pertanyaan teisme dan non-teisme. Masalah ini dapat diselesaikan melalui teori Gendlin dari mengalami (1961, 1964).
Isu pertama berkaitan dengan perbedaan antara spiritualitas dan keagamaan. Dalam buku ini, "keberagamaan" panjang akan digunakan untuk berarti kepatuhan terhadap kepercayaan dan praktek-praktek dari gereja yang terorganisasi atau lembaga agama (Shafranske & Malony, 1990). "Spiritualitas" akan digunakan untuk merujuk kepada pengalaman, unik pribadi bermakna (Shafranske & Gorsuch, 1984). Meskipun spiritualitas dapat mencakup berbagai bentuk keberagamaan, spiritualitas tidak selalu melibatkan agama. Sebuah definisi yang jelas tentang spiritualitas membantu konselor menanggapi masalah-masalah spiritual klien mereka 'apakah spiritualitas klien dikaitkan dengan agama atau tidak.
Isu kedua berhubungan dengan teisme dan non-teisme. Kebanyakan berbicara tentang spiritualitas dalam tradisi Barat membuat referensi untuk sesuatu yang lebih besar dari kita, seperti Tuhan, Kekuatan Tinggi, atau yang ilahi. Di sisi lain, psikoterapis yang telah bercerai diri dari organisasi keagamaan kadang-kadang meminjam dari tradisi Timur dan berbicara tentang spiritualitas dalam hal "luar biasa" peristiwa, seperti visi, dekat-kematian-seperti, kehidupan masa lalu, dan keluar dari tubuh pengalaman . Pada saat mereka menghilangkan penyebutan Allah atau yang ilahi. Karena banyak orang yang spiritual tetapi tidak teistik, definisi yang komprehensif dari spiritualitas untuk digunakan dalam konseling memisahkan spiritualitas dari referensi agama untuk Tuhan atau yang ilahi. Pada saat yang sama definisi yang komprehensif dari spiritualitas mencakup ekspresi kaya referensi agama untuk Tuhan atau yang ilahi sering dikaitkan dengan spiritualitas.
A.Definisi Spiritual
Spiritualitas adalah hubungannya dengan Yang Maha Kuasa dan Maha pencipta, tergantung dengan kepercayaan yang dianut oleh individu.
Menurut Burkhardt (1993) spiritualitas meliputi aspek-aspek :
1)      Berhubungan dengan sesuatau yang tidak diketahui atau ketidakpastian dalam kehidupan,
2)      Menemukan arti dan tujuan hidup,
3)      Menyadari kemampuan untuk menggunakan sumber dan kekuatan dalam diri sendiri,
4)      Mempunyai perasaan keterikatan dengan diri sendiri dan dengan yang maha tinggi.
Kata spiritual sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Untuk memahami pengertian spiritual dapat dilihat dari berbagai sumber. Menurut Oxford English Dictionary, untuk memahami makna kata spiritual dapat diketahui dari arti kata-kata berikut ini : persembahan, dimensi supranatural, berbeda dengan dimensi fisik, perasaan atu pernyataan jiwa, kekudusan, sesuatu yang suci, pemikiran yang intelektual dan berkualitas, adanya perkembanga pemikiran danperasaan, adanya perasaan humor, ada perubahan hidup, dan berhubngan dengan organisasi keagamaan. Sedangkan berdasarkan etimologinya, spiritual berarti sesuatu yang mendasar, penting, dan mampu menggerakkan serta memimpin cara berpikir dan bertingkah laku seseorang.
Berdasarkan konsep keperawatan, makna spiritual dapat dihubungkan dengan kata-kata : makna, harapan, kerukunan, dan sistemkepercayaan (Dyson, Cobb, Forman,1997). Dyson mengamati bahwa perawat menemukan aspek spiritual tersebut dalam hubungan dengan seseorang dengan dirinya sendiri, orang lain dan dengan Tuhan. Menurut Reed (1992) spiritual mencakup hubungan intra, inter, dan transpersonal. Spiritual juga diartikan sebagai inti dari manusia yang memasuki dan mempengaruhi kehidupannya dan dimanifestasikan dalam pemikiran dan perilaku serta dalam hubungannya dengan diri sendiri, orang lain, alam ,dan Tuhan (Dossey & Guazetta, 2000).
Para ahli keperawatan menyimpilkan bahwa spiritual merupakan sebuah konsep yang dapat diterapkan pada seluruh manusia. Spiritual juga merupakan aspek yang menyatu dan universal bagi semua manusia. Setiap orang memiliki dimensi spiritual. Dimensi ini mengintegrasi, memotivasi, menggerakkan, dan mempengaruhi seluruh aspek hidup manusia.
Menurut guru spiritual India Meher Baba , "pengalaman spiritual melibatkan lebih daripada yang bisa dipahami oleh akal hanya ini sering ditekankan dengan menyebutnya pengalaman mistis.. Mistisisme sering dianggap sebagai sesuatu yang anti-intelektual, jelas dan bingung, atau tidak praktis dan tidak berhubungan dengan pengalaman. Pada kenyataannya, mistisisme yang benar adalah tidak satupun ada yang irasional dalam mistisisme benar ketika itu, sebagaimana seharusnya, visi Realitas.. Ini adalah bentuk dari persepsi yang benar-benar jernih, dan begitu praktis sehingga dapat hidup setiap saat kehidupan dan diekspresikan dalam setiap-hari tugas Koneksinya dengan pengalaman begitu mendalam bahwa, di satu sisi, itu adalah pemahaman akhir dari pengalaman semu.
Sementara semua Muslim percaya bahwa mereka berada di jalur untuk Allah dan akan menjadi dekat dengan Tuhan di surga - setelah kematian dan setelah "pengadilan terakhir" - Sufi percaya bahwa adalah mungkin untuk menjadi dekat dengan Allah dan mengalami kedekatan ini sementara satu hidup. Sufi percaya pada cara tripartit kepada Allah seperti yang dijelaskan oleh tradisi dihubungkan dengan Nabi, "Para Syariah adalah kata-kata saya (Agwal), para tarekat adalah tindakan-tindakan saya (amal), dan haqiqah adalah negara bagian saya ( ahwal) ". Syariah, thariqah haqiqah dan saling saling tergantung.
Para tarekat, yang 'jalan' yang berjalan mistikus, telah didefinisikan sebagai 'jalan yang keluar dari syariah, karena jalan utama disebut shar, jalan, Tariq. " Tidak ada pengalaman mistis dapat terwujud jika perintah pengikatan syariah tidak diikuti setia pertama. Jalan, tarekat, bagaimanapun, adalah sempit dan lebih sulit untuk berjalan. Ini memimpin mahir, disebut salik (musafir), dalam bukunya suluk (mengembara), melalui stasiun berbeda (maqam) sampai dia mencapai tujuan itu, tauhid yang sempurna, pengakuan eksistensial bahwa Allah adalah Satu.
Definisi spiritual setiap individu dipengaruhi oleh budaya, perkembangan, pengalaman hidup, kepercayaan dan ide-ide tentang kehidupan. Spiritualitas juga memberikan suatu perasaan yang berhubungan dengan intrapersonal (hubungan antara diri sendiri), interpersonal (hubungan antara orang lain dengan lingkungan) dan transpersonal (hubungan yang tidak dapat dilihat yaitu suatu hubungan dengan ketuhanan yang merupakan kekuatan tertinggi). Adapun unsur-unsur spiritualitas meliputi kesehatan spiritual, kebutuhan spiritual, dan kesadaran spiritual. Dimensi spiritual merupakan suatu penggabungan yang menjadi satu kesatuan antara unsur psikologikal, fisiologikal, atau fisik, sosiologikal dan spiritual.
B. Pengalaman Spiritual
            Pengalaman spiritual yaitu suatu hal yang dialami seseorang dalam benak pikirannya yang terjadi di bawah alam sadarnya jauh dari kenyataan sebenarnya dan itu sebagai pertanda bahwa dirinya kini telah berhalusinasi dengan sempurna sehingga sang pencipta membuat dirinya menjadi seseorang yang patut untuk mendapatkan pengalaman tersebut.
            Seseorang yang mengalami hal secara spiritual biasanya memeliki kepridaian yang cenderung kuat terhadap hal tersebut atau bahkan trauma akan hal yang telah meracuni dirinya sehingga ia menjadi penakut yang berkepanjangan apabila menemukan hal yang serupa menhampiri dirinya kelak di lain waktu.
            Pengalaman spiritual tidak begitu saja diberikan oleh sang kuasa untuk seseorang dan melebihi kemampuan seseorang untuk mengatur bagaimana hal demikian bisa menimpa dirinya sebagai pengalaman yang tidak biasa. Banyak seseorang mencari pengalaman spiritual bukan begitu saja bahkan untuk menjadikan dirinya lebih dari sebelumnya. Karena pengalaman spiritual tidak selalu dialami oleh oran dewasa tapi bisa dialami oleh anak di bwah umur bahkan bukan hanya dari kaum muslim akan tetapi bisa dialami oleh kaum non muslim.
Hampir semua manusia pasti pernah mengalami atau merasakan pengalaman – pengalaman spiritual yang sifatnya berbeda – beda, yang mana pengalaman – pengalaman itu ada yang langsung  terlihat dan ada yang hanya dapat dirasakan, dan pengalaman – pengalaman itu secara tak langsung seakan – akan mengingatkan kita akan sesuatu yang mungkin sudah kita lupakan, tidak kita sadari dan mungkin bahkan tidak kita ketahui

Pengalaman spiritual itu seakan – akan mengingatkan, menyuruh dan bahkan memerintahkan kita untuk melSayakan sesuatu, tetapi terkadang kita tidak menyadarinya dan bahkan menggangap sesuatu yang aneh dan sangat mensayatkan.
Sebuah pengalaman religius yang paling umum dikenal sebagai sebuah kejadian yang jarang terjadi dalam arti bahwa ia tidak cocok dengan norma kegiatan sehari-hari dan pengalaman hidup, dan hubungannya adalah dengan persepsi individu ilahi. Mempelajari pengalaman religius obyektif adalah tugas yang sulit, karena ini adalah sepenuhnya merupakan fenomena subjektif. Namun, kesamaan dan perbedaan antara pengalaman religius telah memungkinkan para ahli untuk mengkategorikan mereka untuk studi akademis.
Tradisi religius dan mistis Banyak yang melihat agama sebagai pengalaman pertemuan yang sesungguhnya dengan Tuhan atau dewa-dewa, atau kontak nyata dengan realitas-realitas lain, sementara beberapa berpendapat bahwa pengalaman religius adalah fitur berevolusi dari otak manusia setuju untuk studi ilmiah yang normal.
Tradisi keagamaan yang berbeda telah mengalami hal agama yang mendasar dalam cara yang berbeda:
            Jadi pengalaman spiritual yang dialami seseorang seharusnya dapat menjadikan dirinya menjadi lebih spiritual karena Allah SWT tidak semata – mata memberikan pegalaman tersebut tnpa maksud dan tujuan tertentu.
C. Contoh-contoh Pengalaman Spiritual
            Berikut adalah beberapa contoh pengalaman spiritual yang pernah dialamai oleh individu :
1.Kalimat Suci bertuliskan Allah dalam lingkaran
Ini saya alami pada saat saya masih duduk dibangSaya Sayaliah pada semester awal. Seperti biasa saya bersama teman – teman sehabis Sayaliah malam pasti selalu nongkrong – nongkrong dulu di tempat biasa anak – anak Balikpapan ngumpul menghabiskan malam, namanya Melawai walapun letaknya dipinggiran jalan tetapi letaknya sangat strategis, ditepi laut dan dipenuhi café – café tenda.

Malam itu saya bersama teman – teman Sayaliah nongkrong kesana sekitar Sayarang lebih pkl. 22.00 Wita. Semua tingkah pola kami lSayakan disana untuk menghibur diri, memang sebagian temanSaya ada yang melSayakan hal negatif seperti ada yang minum – minuman keras dan bahkan ada yang mengisap ganja, tetapi alhamdullilah saya dan satu orang teman saya tidak iSayat – iSayatan polah meraka

Sekitar agak tengah malam, pada saat itu saya duduk diatas motor saya dan saya melihat kelangit, Maha Suci Allah saya melihat awan bertuliskan kalimat Allah yang dilingkari awan putih, demi allah saya langsung gemetaran dan keringat dingin melihat fenomena alam itu sampai – sampai saya tidak berpikir untuk mengabadikanya , dan anehnya ternyata teman saya yang satu orang itu juga melihatnya, tetapi hal itu tidak bertahan lama karena setelah itu langit kembali bersih, saya bersama teman saya tadi langsung mendatangi teman – teman lain yang lagi asik dengan polah mereka dengan maksud ingin memberitahukan apa yang telah kami alami tadi, tapi apa jawab mereka “Alaaah…kamu itu terlalu banyak menghayal dan udah ngantuk aja kali..”. ya… saya pikir saya cuma ingin memberiahukan jadi buat apa harus berdebat dengan mereka toh mereka juga tidak percaya.
Jadi pada saat itu saya berpikir, mungkin Allah SWT. Ingin menunjukan kepada umatnya bahwa Tuhan itu memang ada , saya cuma berharap semoga pada malam itu bukan hanya saya dan teman saya itu yang diperlihatkan, tetapi ada orang lain yang melihatnya.

2.Suara Orang Bertakhbir

Pada saat itu saya akan menunaikan ibadah sholat Ashar di mushola kantor saya, memang tidak seperti biasanya di mushola kantor saya pada saat itu tidak ada yang melaksanakan sholat Ashar, jujur memang saya pada saat itu melaksanakanya hampir puSayal 17.00 Wita, ketika saya sudah membaca niat saya mau mengangkat Takbir untuk memulai sholat tapi tiba – tiba ada suara Takbir “ Allah....hu Akhbar…” persis suara Imam Masjid di Mekah kalo kita pernah  mendengar dan melihat acara di televisi pada saat sholat Tarawih, suaranya benar – benar lantang dan sangat indah.

Tapi jujur saya langsung membatalkan niat sholat saya tadi karena kagetnya minta ampun dan bulu Sayaduk saya langsung berdiri semua mendengar suara itu, dan saya langsung berusaha mencari sumber suara tadi tapi memang tidak ada orang lain selain saya.tapi setelah itu saya coba untuk menenangkan diri lagi dan kembali untuk melaksanakan sholat Ashar.  Dan malamnya saya menceritakan hal itu kepada orang tau saya dan kata beliau seharusnya kamu tidak boleh membatalkanya tapi tetap harus kamu lanjutkan karena itu bagus, Ya…namanya juga saya kaget bercampur rasa tSayat mau bagaimana lagi.

3.Melayang dan berputar pada saat berdzikir

Ini terjadi pada bulan suci Ramadhan sekitar 6 (enam) tahun lalu, pada saat itu saya melaksanakan sholat dzikir sekitar tengah malam setalah melaksanakan sholat malam, memang sholat zhikir itu baru pertama kali saya lSayakan dalam seumur hidup saya, karena saya pernah membaca buSaya bahwa sholat djikir itu wajib dilSayakan umat muslim, yaitu bila seorang muslim tidak bisa melaksanakan sholat dzikir dalam satu kali semalam, maka setidaknya satu minggu sekali, tapi bila tidak bisa satu bulan sekali dan bila tidak bisa pula satu kali dalam setahun, namun apabila tidak bisa juga laksanakanlah satu kali dalam seumur hidup.

Maka saya melaksanakanlah sholat itu, memang sholat ini memang waktunya sangat panjang walaupun hanya 2 (dua) rakaat tapi selain membaca bacaan sholat kita harus membaca djikir sampai beberapa kali setiap selesai membaca bacaan sholat tadi. Jadi setalah saya melaksanakan sholat djikir itu saya lalu melanjutkan dzikir seperti biasa sambil menunggu waktu Sahur, saya berdzikir memejamkan mata entah setelah beberapa lama, tiba – tiba saya merasakan badan saya seperti melayang dan berputar – putar diatas sajadah saya, saya sempat membuka mata saya tetapi masih tetap terus berdzikir dan saya melihat sajadah saya begitu sangat kecil karena saya merasa badan ini seperti membesar, melayang dan berputar – putar diatas sajadah saya dan saya kembali menutupkan mata lagi dan tetap berusaha untuk tenang dan terus melanjutkan sampai selesai, karena saya masih berpikir bahwa ini hanyalah perasaan saya aja yang tidak biasa melSayakan sholat tengah malam dan sholat dzikir. Tapi anehnya begitu saya selesai berdzkir dan membuka mata, Astaufiruallah alladjhim…Sajadah saya memang dalam kondisi tidak lurus lagi tetapi seperti sajadah yang habis diputar ( melengSayang). Sampai sekarangpun saya tidak tau kenapa bisa terjadi seperti itu dan apa makna dari peristiwa yang saya alami ini.

4.Di temui Sosok yang menyerupai Saudara

Pada malam itu sehabis saya membersihkan diri setelah pulang kerja, saya lalu menuju ruang tamu untuk bermain Piano, ya maksudnya ingin menghibur diri menghilangkan penat setelah seharian kerja, waktu pada saat ini masih terhitung sore karena belum jam 21.00 Wita, setelah beberapa irama saya mainkan saya menoleh ke arah jendela, dari situ saya melihat ada orang diteras rumah sedang berdiri dengan berpakaian serba putih memperhatikan saya dengan wajah tersenyum dan bahkan sempat melambaikan tangannya, saya sempat terdiam dan memperhatikan dengan seksama, ya ampun ternyata dia adalah Kakak saya, lalu saya cepat – cepat membukakan pintu tapi begitu pintu terbuka Kakak  saya tadi sudah tidak ada lagi dan ternyata diteras rumah ada keluarga – keluarga saya lagi pada ngobrol – ngobrol, lalu saya tanya “lo… Kak Awan tadi kemana dan sama siapa kesini? Bukanya dia masih sakit dirumah?” sontak semua keluarga saya kaget kerena mereka sejak dari tadi ada diluar dan tidak melihat siapapun yang datang. Ya..kemudian saya cerita aja semua apa yang saya liat tadi dan mereka  semua langsung ketSayatan dan Ngibrit masuk kedalam rumah.

Keesokan harinya saya ditelpon oleh keluarga, bahwa Kakak saya telah meninggal dunia dan dia meninggal dalam keadaan tidur karena kata istrinya tadi malam dia terlihat sehat, dan almarhum sempat membangunkan istri dan kedua anaknya yang masih kecil – kecil untuk diajak makan namun istrinya tidak mempunyai firasat apa – apa atas kejadian malam itu, lalu setalah makan malam itu Almarhum kakak saya mengajak anak dan istrinya tidur satu ranjang, Dan esok paginya ketika istrinya mau membangunkan Almarhum Kakak saya untuk sarapan pagi dia sudah tidak bergerak lagi dan ternyata dia sudah meninggal dunia dalam kondisi tidur.

Jadi saya berpikir apakah mungkin sosok yang tadi malam saya liat itu adalah roh Almarhum saudara saya yang mau berpamitan kepada saya,  saya hanya berdoa semoga Allah dapat menerima segala amal ibadahnya dan  mengampuni atas segala dosa – dosanya amin… 
5.Suara Menyuruh Mengambil Air Wudhu dan Sholat

Ini terjadi sekitar 3 (tiga) tahun lalu, dimana ini adalah saat – saat saya sudah merasa hancur dan sudah tidak mempunyai tujuan hidup lagi. Hati dan jiwa saya betul – betul telah terpuruk dan hancur, Saya bahkan hampir tak mengenal siapa diri Saya ini  lagi dan  bahkan Saya pernah berniat untuk mengakhiri hidup Saya, Karena Saya merasa sudah tidak punya arti lagi dan sudah tidak punya tujuan hidup lagi.

Hari – hari hanya Saya habiskan untuk beraktifitas dikantor dari pagi sampai menjelang malam bahkan tanpa mengenal hari libur dan malamnya Saya habiskan lagi bersama teman – teman, hingga menjelang tengah malam dan setelah itu Saya pergi lagi ke tempat hiburan malam untuk menghabiskan semua malam Saya, Saya lelah dan sangat lelah dengan semua kehidupan Saya ini tapi harus bagaimana lagi karena memang Saya sudah tidak punya tujuan hidup.
Selama kurun waktu 3 (tiga) tahun Saya habiskan waktu dan hari – hari Saya terus begini dengan segala kesendirian Saya, selama kurun waktu itu Saya berusaha untuk terus menghibur diri Saya sendiri tanpa peduli apa – apa lagi.

Tapi pada malam itu perasaan Saya benar – benar aneh dan penuh kebingungan, Saya jadi malas untuk keluar rumah padahal seperti rutinitas setelah pulang kantor Saya pasti keluar untuk jalan – jalan lagi, Tapi kali ini Saya malas untuk kemana – mana, waktu hampir menjelang tengah malam tiba – tiba seperti ada suara yang membisiki telingSaya “Ambil Air Wudhu dan Sholat” saat itu juga Saya langsung bangun dan berwudhu untuk melaksanakan sholat. Di dalam sholatSaya Saya benar – benar menangis teringat dengan semua dosa – dosa Saya dan semua keluh kesah Saya sampaikan pada NYA dan Alhamdullilah saat itu juga hati Saya langsung tenang dan damai karena Saya merasa seolah – olah langsung diberikan jalan keluar oleh NYA yaitu Saya harus penuh kesabaran dan penuh keikhlasan. Suara itu seakan akan telah mengingatkan Saya atas semua kesalahan dan kekhilafan Saya selama ini.

Inilah beberapa pengalaman – pengalaman spiritual yang pernah dialami oleh beberapa orang, agar kita bisa dapat mengambil hikmah dari berbagi pengalaman – pengalaman spiritual  yang pernah kita alami dan dapat memberikan maksud dan arti atas pengalaman – pengalaman spiritual yang telah dialami.
Sumber rujukan :
Ramayulis. 2002. Pengantar Psikologi Agama. Jakarta: Kalam Mulia.
Rahmat, Jalaluddin. 2003. Psikologi Agama: Sebuah Pengantar. Cet.I. Bandung: Mizan.

 ALTERED STATES OF CONSCIOUSNESS

A.Definisi
Sebuah kondisi kesadaran yang berubah (ASC), juga bernama keadaan yang berubah pikiran, adalah setiap kondisi yang secara signifikan berbeda dari yang normal terbangun gelombang beta negara. Ekspresi digunakan sejak 1966 oleh Arnold M. Ludwig  dan dibawa ke dalam penggunaan umum dari tahun 1969 oleh Charles Tart : menggambarkan perubahan yang terjadi dalam kondisi mental seseorang, hampir selalu sementara. Sebuah frase sinonim adalah "diubah keadaan kesadaran".
Keadaan kesadaran yang berubah dapat dikaitkan dengan seni kreativitas . Mereka juga dapat dibagi interpersonal dan dipelajari sebagai subjek penelitian sosiologis.
Keadaan kesadaran yang berubah meliputi spektrum kondisi yang bersifat normal, paranormal atau abnormal. Kursus ini akan menyajikan informasi mengenai perubahan dalam tingkat kesadaran yang diproduksi sebagai hasil dari kelainan struktural definitif dan biasanya dibuktikan dari otak. Perubahan yang normal dalam kesadaran seperti tidur dan mimpi tidak akan dibahas dan tidak akan entitas paranormal seperti hipnosis, trans, fugues, dll Kursus ini juga tidak akan termasuk diskusi tentang sinkop yang, meskipun disertai dengan perubahan sementara dalam tingkat kesadaran , biasanya adalah hasil dari penurunan aliran darah di berbagai situasi, namun dengan adanya struktur dan fungsi otak normal.
Perubahan tingkat kesadaran adalah salah satu masalah yang paling umum di kedokteran umum. Diperkirakan bahwa lebih dari 5% dari penerimaan ke bangsal darurat rumah sakit kota besar karena kondisi yang menyebabkan gangguan kesadaran.
Perubahan tingkat kesadaran mencakup spektrum gangguan yang berkisar dari kebingungan ringan sampai koma. Perlu ditekankan bahwa kondisi ini bukan penyakit entitas dalam diri mereka sendiri, melainkan manifestasi dari berbagai gangguan yang mungkin bersifat sementara atau berkepanjangan, ringan atau mendalam. Sampai sekarang, belum ada nomenklatur standar untuk mendefinisikan dan mengklasifikasikan negara-negara yang berbeda dari ALC, meskipun kemajuan sedang dibuat ke arah itu. Untuk alasan ini, ketika dihadapkan dengan seperti pasien, dokter harus menyediakan deskripsi kondisi pasien dan perilaku dan jenis rangsangan yang digunakan dalam upaya gairah. Ada kesepakatan umum tentang berbagai tingkat kesadaran terganggu dan dalam definisi mereka. Ini juga membutuhkan definisi kesadaran normal dan rekan normal, tidur. Reaksi pasien terhadap rangsangan verbal dan menyakitkan telah membantu dalam menentukan tingkat kesadaran.
B. Penyebab
1. Kecelakaan / patologis
Sebuah keadaan yang berubah dari kesadaran dapat terjadi tanpa sengaja melalui, misalnya, demam , infeksi seperti meningitiskurang tidur , puasa , kekurangan oksigen , nitrogen narkosis (menyelam dalam), psikosis , epilepsi lobus temporal atau traumatis kecelakaan. Keadaan kesadaran yang berubah juga terjadi pada wanita sehat mengalami melahirkan, maka pengenalan gender-spesifik jangka keadaan kesadaran. 
2. Disengaja / rekreasi / agama
Sebuah ASC kadang-kadang dapat dicapai sengaja oleh penggunaan deprivasi sensorik , sebuah tangki isolasi , kurang tidur , bermimpi jernih , hipnosis , meditasi , doa , atau disiplin (misalnya Mantra Meditasi, Yoga , tasawuf , yoga mimpi , atau Surat Shabda Yoga ).
ASC juga dapat dicapai melalui konsumsi obat-obatan psikoaktif seperti alkohol dan opiat , tetapi lebih sering dengan halusinogen tradisional budaya asli, tanaman seperti ganja , jamur psilocybin , peyote , dan Ayahuasca . Modern lainnya halusinogen bahwa beberapa mencoba untuk menggunakan untuk tujuan yang sama adalah (D)-methorphan , LSD-25 , phenethylamines diganti , tryptamines tersubstitusi , dan amfetamin diganti seperti yang tercantum dalam buku PiHKAL dan TiHKAL oleh Dr Alexander Shlugin, mantan forensik dan analitis organik kimia dari Drug Enforcement Administration . Obat ini sering dicatat sebagai " obat desainer "oleh otoritas dan profesional atau sebagai" kimia penelitian "dengan menggunakan halusinogen-dan bawah tanah distribusi, sebagai upaya untuk menghindari penuntutan di bawah UU federal Analog .
C. Tipologi
Selama keadaan kesadaran yang berubah, gelombang otak menempati kategori yang berbeda dari frekuensi (yaitu Epsilon, Delta, Theta, Alpha, Beta, Gamma). Gelombang ini dapat diukur menggunakan electroencephalograph (EEG). Di bawah ini adalah daftar jenis gelombang, bersama dengan frekuensi yang sesuai mereka dan negara kesadaran:
Epsilon pola gelombang belum banyak dipelajari, namun mereka dapat terhubung ke negara meditasi intens.
Delta pola gelombang otak ciri tidur gelombang lambat .
  • Theta : 4-8 Hz kondisi tidur normal yang mendalam.
Gelombang theta diproduksi antara mimpi, dan mewakili sebuah "selingan" antara mimpi. Gelombang cenderung bertahan 15-30 menit antara REM negara.
  • Alpha : 8-12 Hz negara mimpi Khas.
Gelombang alfa dapat dilihat pada orang menonton film atau narasi televisi di mana mereka sepenuhnya asyik, sebagian besar tidak menyadari lingkungan mereka.
Gelombang beta sesuai dengan aktivitas otak normal sadar, mulai dari kesadaran tenang dan santai, untuk penuh melawan-atau-penerbangan panik.
Sebagai kemampuan untuk mengukur frekuensi gelombang otak telah meningkat secara signifikan dengan kemajuan teknologi digital, telah menjadi mungkin dan praktis untuk mengukur frekuensi gelombang otak melampaui 30 Hz. Seperti lebih banyak belajar tentang gelombang otak, perubahan dalam klasifikasi dapat terjadi. Tingkat beta-gelombang kesadaran tampaknya meluas melewati 30 Hz, tetapi frekuensi 90 Hz atau lebih (gelombang gamma), yang terbukti berhubungan dengan koordinasi sinyal di jarak yang lebih jauh dalam otak, memfasilitasi penyelesaian tindakan kompleks atau asosiasi yang membutuhkan penggunaan simultan dari beberapa daerah otak.
            Menurut pendapat lain perubahan tingkat kesadaran itu meliputi tipe-tipe sebagai berikut :

a.Kesadaran normal

William James pernah berkomentar bahwa semua orang tahu apa kesadaran sampai ia membuat suatu usaha untuk mendefinisikannya. Negara sadar waspada dengan pemikiran normal memerlukan interaksi yang kompleks utuh antara belahan otak dan sistem aktivasi retikuler batang otak bagian atas (otak tengah, pons, medula) dan diencephalon tersebut. Unit fungsional koordinat pola umum reaktivitas terhadap lingkungan. Ini menerima impuls aferen dari banyak somatik, viseral, pendengaran dan jalur visual yang mengakibatkan penampilan kewaspadaan dan kewaspadaan. Sebuah komponen ketiga dari kesadaran adalah sistem limbik yang merupakan substrat anatomis dari perilaku emosional dan naluriah seperti kawin, takut kasih sayang, dan agresi. Cacat pada komponen yang bertanggung jawab untuk kesadaran normal, baik sendiri atau dalam kombinasi dengan yang lain, dapat menyebabkan tingkat kesadaran yang berubah.

b. Tidur

Tidur adalah keadaan normal dari aktivitas fisik dan mental dari individu yang mungkin terangsang ke kesadaran normal. Seorang individu tidur memberikan bukti yang sangat sedikit menyadari diri atau lingkungan. Namun, ia / dia berbeda dari pasien koma di bahwa ia / dia masih dapat menanggapi rangsangan terbiasa dan kadang-kadang mampu beberapa bentuk aktivitas mental dalam bentuk mimpi yang meninggalkan jejak mereka dalam memori.

c. Kebingungan

Kebingungan adalah suatu keadaan di mana pasien tidak dapat mempertimbangkan semua elemen-nya / lingkungan sekitar nya, menyiratkan unsur mengaburkan pancaindra. Apatisme dan mengantuk sering menonjol dan disertai dengan disorientasi terutama untuk waktu, kurang sering untuk tempat, dan jarang untuk diri. Kelainan motorik seperti tremor, asteriksis dan kesulitan dalam relaksasi motor bisa terjadi.
Ensefalopati metabolik akibat kegagalan organ sistemik terutama dari hati atau ginjal, obat-obatan yang berlebihan, insufisiensi gizi atau infeksi sistemik dengan demam sering menambah ke insufisiensi traumatik yang mendasari, otak atau pikun vasometer mempercepat keadaan confusional. Seseorang sangat bingung adalah biasanya tidak mampu melaksanakan lebih dari beberapa perintah sederhana. Pidato mungkin terbatas pada beberapa kata atau frasa atau kadang-kadang pasien mungkin cukup banyak bicara. Pasien bingung akan bereaksi terhadap rangsangan baik lisan dan menyakitkan meskipun jawaban dapat menjadi lamban dan lebih lambat dari biasanya.

d. Igauan

Delirium adalah masalah umum dan sulit terutama pada pasien lanjut usia sakit. Hal ini ditandai dengan gangguan fluktuasi dalam kesadaran dan perubahan dalam kognisi yang biasanya berkembang selama periode waktu yang singkat. Sepuluh sampai lima belas persen pasien lansia mungkin mengigau pada saat kedatangan ke rumah sakit dan sampai 55% dapat menjadi masuk berikut mengigau. Delirium sering disertai dengan peningkatan morbiditas dan penurunan fungsional berikutnya. Konsekuensi keuangan juga penting karena rawat inap meningkat dan persyaratan perawatan tambahan.
Tanda-tanda dan gejala delirium termasuk disorientasi yang kadang-kadang total dan termasuk tidak adanya pengakuan diri. Temuan karakteristik lainnya adalah lekas marah, persepsi delusi, halusinasi visual dan gangguan biasanya intermiten gairah, tapi mungkin ada insomnia yang berkelanjutan. Gejala delusi biasanya menjadi lebih buruk setelah malam tiba. Banyak pasien demam delusi, kebanyakan gemetar dan mereka dengan obat atau alkohol penarikan dapat mengejang. Agitasi parah, disorientasi dan sesekali adanya pendengaran bukan halusinasi visual kadang-kadang dapat menjadi bingung dengan psikosis fungsional, tetapi dalam banyak kasus, keberadaan demam, cacat dalam orientasi, kerugian perhitungan sederhana dan alat-alat intelektual mengidentifikasi sifat organik mekanisme yang mendasari. Pasien delusi akan merespon baik rangsangan verbal dan menyakitkan.
Delirium paling sering terjadi dengan penyakit otak luas beracun atau struktural. Hal ini terlihat terutama selama penarikan dari keracunan obat di pelaku dan alkohol dan gangguan inflamasi akut seperti meningitis dan ensefalitis. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa gangguan neurologis spesifik dari jalur dan sistem neurotransmitter dapat menyebabkan delirium daripada keterlibatan "global" otak.

e. Obtundation

Obtundation terutama ditandai oleh kewaspadaan berkurang dan hipersomnia. Hipersomnia secara teknis didefinisikan sebagai keadaan tidur lebih dari 25% dari normal yang diharapkan. Ketika terbangun dari keadaan tidak sadar, pasien tetap mengantuk dan bingung dan terjaga hanya dapat dipertahankan oleh rangsangan verbal dan menyakitkan terus menerus. Hal ini umum untuk melihat pasien secara spontan mengubah sikap badan di tempat tidur, menyusun tempat tidur-seprai, dan mencoba menarik keluar jarum infus dan kateter. Pasien secara akurat dapat menemukan sumber stimulus yang menyakitkan dan perkelahian paksa, kadang-kadang menyertai respon dengan vokalisasi dan meringis. Asimetri gerakan spontan atau respon terhadap suatu stimulus yang menyakitkan oleh pasien yang tidak sadar mungkin menunjukkan asosiasi obtundation dengan hemiparesis atau monoparesis.
Obtundation sering terlihat dengan penyalahgunaan zat dalam bentuk overdosis narkotika atau alkohol. Hal ini juga terlihat dalam proses encephalopathic difus seperti ensefalopati hepatik, asidosis diabetes dan uremia. Dalam obtundation sekunder untuk penyalahgunaan zat atau ensefalopati difus, diagnosis dan terapi yang tepat sangat mendesak karena perkembangan yang biasa adalah dengan koma dan kematian mungkin.
Penyebab utama dari obtundation jarang, contoh utama menjadi fase serebral trypanosomiasis Afrika, penyakit terbatas ke Afrika tropis. Obtundation dapat dilihat dalam jenis vektor berbagai ensefalitis seperti yang disebabkan oleh arbovirus termasuk encephalitides kuda, Sungai Nil ensefalitis dan herpes ensefalitis. Kadang-kadang, obtundation akan menemani masa kecil berbagai "penyakit seperti gondok, varicella dan campak. Untungnya, penyakit yang dikenal sebagai ensefalitis lethargica, penyebab obtundation terlihat antara 1920 dan 1940, dan prekursor umum pasca ensefalitis parkinson, tidak lagi terlihat.
Dengan tidak adanya indikasi bahwa mekanisme infeksi atau metabolik yang mendasari mungkin bertanggung jawab, obtundation berkepanjangan mungkin terkait dengan penyakit lokal seperti ruang-menduduki lesi berdekatan dengan hypothalmus dan otak tengah. Kadang-kadang, obtundation akan terjadi sebagai komplikasi neurologis dari kanker sistemik.

f. Keadaan pingsan

Pingsan adalah unresponsiveness dari mana pasien hanya dapat terangsang oleh stimulus kuat yang menyakitkan berulang-ulang. Tidak ada respon terhadap rangsangan verbal, dan respon terhadap nyeri menjadi semakin kurang sebagai tingkat memperdalam pingsan. Pasien tidak mampu untuk melokalisasi situs rangsangan menyakitkan dan, di terbaik, respon lambat dan stereotip. Aktivitas mental dan fisik dikurangi menjadi minimum. Meskipun tidak responsif terhadap rangsangan banyak, pasien dapat membuka / matanya, melihat pemeriksa dan tidak muncul untuk menjadi sadar. Refleks tendon dalam biasanya utuh, tapi mungkin ada bukti otot berkedut, aktivitas motorik gelisah atau stereotip dan menggenggam dan mengisap refleks.
Pingsan katatonik terlihat paling sering pada orang muda yang terkena skizofrenia katatonik. Pasien terletak dengan mata terbuka atau tertutup rapat, menolak membuka mata pasif. Ada tidak adanya gerakan spontan.

g. Koma

Pasien yang tampaknya tidur dan pada saat yang sama tidak mampu menanggapi secara memadai baik rangsangan eksternal atau kebutuhan internal dalam keadaan koma. Koma dapat bervariasi dalam derajat dari yang ringan sampai menengah sampai dalam. Pada tahap yang paling dalam, tidak ada reaksi dari jenis apa pun dapat diperoleh dari pasien. Kornea, pupil, faring, refleks tendon dan plantar semua ada. Opistotonus dan kekakuan ekstensor dari tungkai yang sugestif dari sebuah negara decerebrate. Respirasi sering lambat dan Cheynes-Stokes dalam karakter. Dalam tahap ringan dari koma (kadang-kadang disebut sebagai semicoma), sebagian besar refleks yang disebutkan di atas dapat diperoleh. Rangsangan sangat menyakitkan dapat menyebabkan pasien untuk aduk atau mengerang. 
Sumber :  James, William The Varieties of Religious Experience (1902)


AURA
A.Definisi
Aura adalah medan energi yang dimiliki oleh setiap makhluk hidup. Aura setiap manusia berbeda satu dengan yang lain. Ada yang berwarnah Merah, Hijau, Biru, atau Ungu. Setiap Vibrasi warna aura memiliki arti yang berbeda.
Aura adalah medan energi yang mengandung energi sinar (energi elektromagnetik) atau biogetic ray bersifat multidimensional yang menyelubungi tubuh manusia (Bioplasmik) dan makhluk lainnya.Aura membentuk karakter 'emosional' seseorang.Aliran energi aura disuplai oleh cakra, sedangkan cakra mengumpulkan energi dari medan energi alam atau energi Ilahi. Jadi warna aura bisa dipengaruhi dari dalam dan lingkungan luar tubuhnya. Cakra inilah yang mengeluarkan warna-warna yang tadi kita sebut aura. Manifestasinya muncul dalam banyak warna, ada kuning, hijau, biru, violet, merah, dan lain sebagainya. Seperti pelangi. Perpaduan warna pun banyak ditemukan.
Keberadaan Aura pada tubuh manusia adalah untuk :
- Menjaga dan melindungi tubuh dari pengaruh panas/dingin yang berlebihan yang berasal dari luar tubuh.
- Memberikan sinyal atau tanda jika ada diantara organ tubuh yang sedang mengalami penurunan fungsi.
Aura yang terpancar dari dalam tubuh akan dicerminkan dari kondisi tubuh seseorang. Jika Aura Positif yang lebih dominan, maka hal tersebut berarti kondisi tubuh nyaman, pikiran tenang, wajah lebih segar, percaya diri, dll. Kekuatan energi dalam tubuh yang memancar dan menimbulkan pesona tersebut dinamakan inner beauty. Namun jika Aura Negatif yang lebih dominan maka gejala yang timbul antara lain ketidaknyamanan tubuh, gelisah jiwa dan pikiran, wajah keruh dan kusam, dll.
Kekuatan Aura Positif dan Aura Negatif pada seseorang tersebut yang akan mencerminkan tingkat sosialisasi seseorang, apakah orang tersebut akan disukai oleh orang banyak atau tidak, sifat seseorang berupa periang atau pemarah, bahkan tingkatan karir pun akan dapat dipengaruhi dengan kesehatan Aura.
Kesehatan Aura yang akan memunculkan Aura Positif atau Aura Negatif. Dahulu orang beranggapan bahwa yang menentukan tingkat Aura Positif yang lebih dominan atau inner beauty hanya tergantung dari kondisi hati yang bersih. Namun konsep yang lebih modern menyatakan bahwa tidak cukup hanya kondisi hati yang bersih saja, namun diperlukan kondisi organ tubuh yang sehat, antara lain : jantung, paru-paru, ginjal, dll. Sehingga dapat sangat mendukung pancaran Aura pada tubuh dan wajah seseorang.

Setiap manusia memiliki type kepribadian tertentu, sehingga mempunyai aura dasar yang relatif Konsisten ( tetap ). Hanya bila kita sakit atau memiliki masalah emosional, maka medan aura kita mungkin berubah. Orang dengan type kepribadian hijau dapat menjadi merah bila ia sedang Stress berat. Atau orang yang tipe kepribadian orange dapat menjadi putih bila ia terkena sakit ginjal parah.
B. Alat Pendeteksi Aura
Ilmu pengetahuan modern saat ini memiliki kemampuan untuk membuktikan adanya medan energi manusia sebagai gelombang elektromagnetik tubuh yang dikenal dengan sebutan aura ini. Mesin aura ditemukan pada tahun 1935 oleh peneliti Rusia bernama S. Kirlian melalui risetnya berhasil mengukur dan memotret sinar energi ini. Tetapi mesin generasi pertama itu baru bisa mengukur dan membuktikan energi sinar elektromagnetik tubuh sebatas pada jari tangan dan kaki saja, itupun baru dapat melihat medan energi berwarna putih, yaitu aura eterik.
Seorang ilmuan Prancis, Guy Coggins berhasil mengembangkan mesin berteknologi yang lebih maju pada tahun 1987 dan diperkenalkan pada dunia dengan sebutan progen aura dengan teknik memadukan foto polaroid. Dengan mesin tersebut kita bisa melihat sinar elektromagnetik tubuh dalam bentuk sebuah foto yang berdasarkan warna yang terekam di dalamnya. Hasilnya adalah warna-warna aura tubuh yang didasarkan pada emosi, yaitu foto aura emotional body.
Pada tahun 1998, Fisslinger, ilmuan Jerman meluncurkan sebuah alat yang sangat mengagumkan dan banyak manfaatnya untuk umat manusia terutama kesehatan fisik yang sakit disebabkan psikis. Alat itu disebut Aura Video System (AVS).
Alat ini mampu menampilkan medan aura secara dinamis dan hidup di layar komputer sehingga bisa kita pantau vibrasi sinar elektromagnetik tubuh secara langsung dan jelas seperti mesin USG (ultrasonografi). Mesin ini juga bisa mendeteksi kesehatan organ-organ fisik seseorang berdasarkan auranya. Alat tersebut bahkan mampu mendeteksi dan memperlihatkan pintu-pintu energi yang membentuk energi AURA seseorang, yaitu cakra (bahasa Sansekerta).
Setiap orang mempunyai frekuensi khasnya sendiri sehingga kekuatan dan intensitas medan energi ini, tiap orang berbeda tidak ada yang sama persis walaupun bisa terjadi kemiripan yang nyaris sempurna.
Mesin Aura Video Station, sangat membantu untuk mendeteksi kesehatan seseorang yang tidak terdeteksi secara medis. Maka banyak psikolog maupun psikater, saat ini memakai jasa pemeriksaan medan energi ini untuk penyembuhan pasien-pasiennya yang menderita penyakit psikosomatik.
Ketika ketidakberesan di tubuh bioplasmik ini terdeteksi, misalnya energinya kotor atau sangat tipis. Bisa juga terlihat gangguan dari energi lain. Maka penting untuk segera melakukan antisipasi pencegahan, sebelum keluhan pada fisik dirasakan.
C. Ciri Aura Yang Sehat
Sesuai dengan artinya, maka orang yang mempunyai medan aura yang sehat, senantiasa berada dalam kondisi yang "riang" dan lebih bersifat dinamis serta menjadi pribadi yang lebih menyenangkan, sehingga pesona dirinya memancarkan keindahannya tersendiri. Sejalan dengan itu banyak cara dilakukan untuk mempunyai sinar energi aura yang bisa memberi kewibawaan dan pesona diri ini.
Energi aura sangat tergantung dengan kondisi batin seseorang, stress berkepanjangan mampu merusak medan energi ini, sehingga merugikan diri sendiri, sebab dalam kondisi aura yang tidak sehat, maka kita kehilangan energi pelindung yang bertindak seperti perisai yang membentengi diri kita dari energi-energi negatif dari lingkaran aura kita.
Kita lihat bagaimana interaksi medan aura dalam kehidupan kita. Beberapa medan energi dibangkitkan dalam tubuh dan medan energi lainnya yang diterima dari luar tubuh. Kemudian, keduanya bersatu dan diubah di dalam tubuh. Ini proses alami antara satu medan energi dengan medan energi lainnya. Interaksi tersebut dapat dianggap sebagai osmosis alami antara energi Anda dengan energi yang ada di sekitar Anda.
Anda memancarkan dan menyerap energi dari orang lain, makhluk hidup lain, pepohonan, dan bumi tempat Anda berpijak, serta udara yang Anda hirup. Nah dengan siklus demikian, kita bisa mengambil hikmah betapa pentingnya seseorang menyehatkan dan menguatkan tubuh Bioplasmiknya, yaitu medan energi aura sendiri.
Apabila frekuensi aura Anda berdekatan dengan frekuensi aura orang lain maka akan terjadi kesesuaian alami. Anda mungkin lebih cepat dekat dan gampang cocok dengan orang tersebut. Di sisi lain, ada orang yang frekuensi auranya sangat jauh berbeda dengan aura Anda sehingga dapat menyebabkan rasa tidak suka tanpa alasan dengan orang tersebut.
Ada orang yang cantik, ganteng penampilannya tapi kok tidak suka saja kita melihat dia. Bagaimana ini terjadi? Itulah yang disebut aura. Demikian pula kalau kita dekat dengan seseorang, ngomong-ngomong dengan orang itu, tapi tidak tahan lama. Ini namanya aura juga. Disadari atau tidak, telah terjadi transfer aura (baca: manifestasi dari warna tubuh).
Dalam kondisi yang sehat, aura berbentuk elips yang jelas, tepian padat dengan warna cerah. Sedangkan pada orang stres, aura yang terlihat secara waskita maupun melalui mesin AVS tampak berkilat-kilat dengan perubahan warna-warni yang cepat bahkan kadang menghilang dalam seper-sekian detik.
Pada orang yang cemas dan sakit akan terlihat warna aura atau cakra yang memudar, warna tidak cerah, dan energi tipis. Warna aura mempunyai tingkatan getaran sendiri. Setiap warna mencerminkan segi positif dan negatif. Kesimpulannya kita tidak menilai kepribadiannya lebih rendah berdasar tingkatan warna aura
D. Macam-macam Warna Aura dan Artinya
Singkatnya, medan aura yang berwarna apa pun bisa dikatakan baik/ sehat kalau berwarna cerah (bersih), bentuknya elips dengan tepian jelas, dan padat. Selain mencerminkan kesehatan fisik seseorang, aura juga dapat mencerminkan karakter seseorang.
1.Merah
Jika seseorang pancaran auranya berwarna merah berarti ia dipenuhi sifat kuasa dan ego untuk mencapai kesuksesan.Warna merah ini sering tertahan dimasa kecil, dimana dari lingkungan keluarganya dipaksa untuk menyesuaikan diri dengan cita-cita keluarga, sehingga tampak keruh dan berantakan.Setelah beranjak dewasa dan mampu hidup mandiri, auranya akan meluas dan ia akan mampu melakukan apa yang seharusnya ia lakukan.
Orang yang mempunyai warna latar aura merah, sifatnya suka memrintah, bertanggung jawab dan mempunyai sifat pemimpin. Mempunyai sifat kasih sayang dan sikap hangat kepada sesame. Merah juga menAndakan sifat berani.Sifat negative dari warna merah adalah penggugup.

2. Jingga
Seseorang yang pancaran auranya berwarna jingga, maka ia mempunyai sifat kepedulian.Mempunyai sifat alami kemampuan intuitif, bijaksana dan mudah bergaul. Warna jingga mempunyai sifat sebagai juru damai, timbang rasa, praktis. Sifat negatif warna jingga adalah, malas, tidak mampu dan tidak peduli.
3. Kuning
Seseorang yang pancaranya auranya berwarna kuning, mempunyai sifat yang antusias dan mengasyikan. Berpikir dengan cepat dan menghibur orang lain. Senang berkumpul, menikmati percakapan yang panjang. Senang belajar tapi sifatnya hanya coba-coba sehingga pengetahuanya hanya sebatas kulitnya saja. Warna kuning juga suka dengan gagasan dan berekspresi. Sifat negative dari warna kuning adalah malu-malu dan suka berdusta.

4. Hijau
Jika seseorang pancaran auranya berwarna hijau, maka ia mempunyai sifat sejuk dan damai dan ia juga berbakat untuk menjadi seorang penyembuh alami. Sikapnya kooperatif, dapat dipercaya, dan murah hati. Sifat hijau menyukai tantangan, bekerja tanpa kenal lelah, mudah dimintai tolong. Sifat negatifnya bersifat kaku dalam memAndang setiap persoalan.
5. Biru
Seseorang yang pancaran auranya berwarna biru, orang tersebut secara alami mempunyai sifat positf dan antusias. Warna biru biasanya berhati muda, tulus, jujur dan jika bertindak sesuai dengan pikirannya. Mempunyai kebebasan, tidak suka dibatasi atau dilarang. Menyukai perjalanan, menyaksikan tempat baru dan bertemu dengan orang-orang baru, bisa menutupi perasaan dan bisa menyimpan rahasia. Sifat negatifnya kesulitan menyelesaikan tugas.
6. Nila
Sifatnya hangat, menyembuhkan dan mengasuh. Senang memecahkan maslah, senang menolong. Sifat negatifnya ketidakmampuan mengatakan “tidak” sehingga sering dimanfaatkan orang lain.
7. Violet / Ungu
Seseorang yang pancaran auranya berwarna ungu, maka ia menyukai kegiatan-kegiatan spiritual dan metafisika. Sifat negatifnya merasa unggul dari yang lain.

8. Perak
Mempunyai gagasan-gagasan besar, namun sebagian diantaranya tidak praktis. Sering tidak mempunyai motivasi.
9. Emas / Gold
MempunyaiØMempunyai kemampuan menangani proyek-proyek dan m tanggung jawab dalam skala besar. Mempunyai sifat kharismatik, pekerja keras, sabar. Mencapai kesuksesan pada usia lanjut.
10. Merah Jambu (Pink)
Mempunyai sifat yang tegas, keras kepala, cita-citanya tinggi dan mempunyai perencanaan. Secara alami mereka mereka adalah orang-orang sederhana, tidak berlagak, senang menjalankan hidup dengan tenang.
11. Putih
Sifatnya tidak menonjolkan diri, sederhana, sangat manusiawi laksana orang-orang suci. Tidak mempunyai sifat ego, lebih tertarik pada kesejahteraan orang lain.Intuitif, bijaksana, idealis dan cinta damai.
12. Hitam
Bila seseorang pancaran auranya berwarna hitam, bisa diartikan orang tersebut diselubungi oleh kemisterian, karena orang ini sifatnya kadang terbuka dan kadang tertutup. Warna hitam bisa diartikan mempunyaisifat yang tidak baik, culas artinya mempunyai maksud jelek terhadap oaring lain yang ditemuinya. Jika warna hitam berkombinasi dengan warna merah, orang tersebut mempunyai sifat yang tidak baik dan jahat.
Arti warna aura yang bersih
  1. Warna yang bersih adalah warna seperti yang nampak pada pelangi dan cerah.
  2. Nila : menandakan pikiran spiritual, warna nila selalu tidak menonjol, dia hanya nampak seperti awan atau nyala, menandakan pikiran yang benar-benar spiritual.
  3. Biru : penampilan yang seimbang, mendukung kehidupan, sistem syaraf yang tenang, memancarkan kekuatan dan energi, orang dengan aura yang mempunyai warna biru yang menonjol selalu tenang, seimbang dan merasa siap bertahan hidup di gua, mereka dilahirkan dengan semangat hidup yang tinggi, pikiran warna biru adalah pikiran mengenai menenangkan sistem syaraf untuk mencapai keseimbangan daya pikir atau pikiran mengenai bertahan hidup.
  4. Warna biru listrik dapat meniadakan warna-warna lain yang ada di aura, bila seseorang menerima atau memancarkan energi atau sedang dalam komunikasi telepati.
  5. Biru kehijauan : menandakan kehidupan yang dinamis, pribadi yang sangat berenergi, kemampuan memproyeksikan, mempengaruhi orang lain, orang yang mempunyai aura berwarna biru kehijauan yang kuat dapat melakukan berbagai hal secara simultan dan seorang organisator yang baik, mereka akan segera merasa bosan kalau dipaksa berkonsentrasi pada satu hal saja. Orang menyenangi pimpinan yang mempunyai aura biru kehijauan, karena pimpinan yang seperti ini menjelaskan dahulu maksud tindakannya dan terlibat langsung dalam kelompoknya, bukan hanya memerintah saja. Pikiran biru kehijauan adalah pikiran mengenai mengorganisir dan mempengaruhi orang lain.
  6. Hijau : santai, mengubah energi, berkemampuan menyembuhkan secara alami, semua penyembuh alami seharusnya mempunyai aura seperti ini. Orang dengan warna hijau yang menonjol adalah penyembuh alami, semakin kuat aura hijaunya, semakin baik kekuatan penyembuhannya, mereka juga senang bertaman dan biasanya mempunyai tangan yang “panas”, ditangannya segala sesuatu jadi tumbuh, selalu berada pada saat sekarang. Seseorang dengan aura warna hijau yang menonjol selalu dalam kedamaian dan tenang, pikiran berwarna hijau menandakan keadaan yang tenang dan menyembuhkan.
  7. Kuning : riang, bebas, tidak suka terikat, melepaskan atau membebaskan kekuatan vital, orang yang auranya bersinar kuning adalah orang yang penuh kegembiraan batin, sangat murah hati dan tidak terikat pada apapun.
    Halo kuning disekitar kepala: berarti perkembangan spiritualnya sudah cukup tinggi, tanda dari seorang guru spiritual. Jangan menerima ajaran spiritual dari siapapun yang tidak mempunyai halo seperti ini, saat ini sangat jarang ditemukan orang yang mempunyai halo yang lebih besar dari 3 cm.
    Halo kuning muncul sebagai pengaruh dari cakra ajna yang sangat berkembang, orang yang mempunyai spiritualitas yang sangat tinggi merangsang cakra ajnanya terus menerus selama bertahun-tahun, karena secara intensif dia selalu mempunyai pemikiran spiritual dalam benaknya. Bila kita amati cakra ini ketika sedang sangat aktif, maka halo kuning akan muncul di sekeliling kepalanya. Pikiran berwarna kuning menandakan kegembiraan dan kepenuhan.
  8. Jingga : peningkatan dan penyerapan, tanda kekuatan, kemampuan atau keinginan untuk mengontrol orang lain. Bila warna jingga dalam auranya menonjol, biasanya ini akan membantu munculnya halo berwarna kuning yang kemudian menjadi keemasan, ini tidak saja menandakan bahwa pemiliknya seorang guru spiritual, tetapi seorang guru spiritual yang sangat tinggi tingkatannya, seseorang yang mampu menunjukkan kemampuan khususnya.
    Pikiran jingga adalah pikiran mengenai usaha melatih kekuatan atau keinginan untuk mengontrol orang lain.
  9. Merah : pikiran materialistik, pikiran mengenai tubuh fisik, warna merah yang menonjol menandakan bahwa pemiliknya mempunyai orientasi yang materialistik. Merah jambu (=nila + merah); cinta (dalam hal spiritual). Untuk memperoleh warna merah jambu yang cerah, anda harus mencampur nila (frekwensi tertinggi yang kita rasakan) dengan merah (frekwensi yang terendah).
  10. Merah jambu: Aura berwarna merah jambu menandakan bahwa seseorang telah mencapai keseimbangan sempurna antara kesadaran spiritualitas dan kenyataan materi, orang yang paling berkembang tidak hanya mempunyai halo berwarna kuning diseputar kepalanya tetapi juga aura warna merah jambu mengelilingi halo kuning itu. Warna merah jambu pada aura sangat jarang ada di dunia ini dan hanya muncul dalam pemikiran sementara, tidak sebagai warna yang menonjol di aura.
Arti warna yang kotor
  1. Warna yang tampil lebih gelap dari latar belakang dan yang lebih menyerupai asap dari pada sinar.
  2. Coklat : tidak mapan, bingung, materialistis, menolak spiritualitas
  3. Abu-abu : pikiran yang gelap, pikiran depresi, tidak jelas maksudnya, menampilkan sisi gelap dalam kepribadiannya.
  4. Warna belerang : sakit atau kurang sehat, ada kemarahan.
  5. Putih : sakit yang serius, dipengaruhi obat perangsang atau obat bius. Mengapa warna putih pada aura menandakan adanya masalah? Warna putih sama halnya dengan suara, bukannya satu set nada yang harmonis (warna-warna murni), tidak mungkin untuk menyelaraskan suara itu kedalam sebuah orkestra yang sedang memainkan musik yang harmonis, aura putih menandakan adanta ketidak harmonisan antara tubuh dan pikiran.
E. Tips Cara-cara Melihat Aura
1. Melihat Aura Dengan Jari Tangan
Carilah tembok yang berwarna putih, lalu duduklah dengan tenang pada jarak 1/2 meter dari tembok. Ambil nafas sebanyak mungkin dan tahan selama mungkin. Lakukan sebanyak 5 kali. Gosoklah kedua telapak tangan hingga terasa hangat. Tempelkanlah masing-masing jari tangan kanan dan kiri saling berpasangan. Letakkanlah kedua tangan yang masih berpasangan tadi 30 cm didepan mata dengan latar belakang tembok berwarna putih. Renggangkanlah perlahan-lahan kedua telapak tangan saling menjauh. Perhatikanlah, antara kedua ujung jari tadi akan mengeluarkan garis cahaya putih. Itulah aura yang memancar dari ujung jari kita.

2. Melihat Aura Dengan Telapak Tangan
Tariklah nafas dan gosokkanlah kedua telapak tangan seperti pada cara No. 1. Tempelkanlah salah satu telapak tangan pada tembok yang berwarna putih. Tariklah nafas, tahan dan hembuskanlah. Lepaskan telapak tangan dari tembok. Amatilah bekas telapak tangan yang tertinggal ditembok. Itulah aura yang memancar dari telapak tangan dan lama kelamaan akan larut dalam aura alam.
3. Melihat Aura Diri Sendiri
Letakkanlah cermin besar dihadapan kita. Duduklah dengan tenang. Usahakanlah latar belakang tembok berwarna putih dan penerangan berupa lampu neon. Tariklah nafas sebanyak mungkin dan tahanlah selama mungkin. Ulangilah sebanyak 5 kali. Tataplah bayangan diri kita yang ada dicermin. PAndangan mata diusahakan tidak melihat tubuh maupun bayangan tubuh, namun lihatlah batas tepian kepala dengan latar belakang tembok. Setelah pAndangan mata kita terfokus, maka perlahan-lahan dari kepala dan bahu akan keluar cahaya aura kita. Sinar yang pertama kali terlihat, biasanya berwarna putih. Putih ini biasanya bukan merupakan warna aura kita yang sesungguhnya, melainkan dari warna aura yang sesungguhnya. Tataplah terus sampai kita melihat warna lain yang tidak berubah. Setelah berhasil, mulailah untuk melihat aura orang lain.
4. Melihat Aura Orang Lain
Mintalah bantuan seseorang yang akan menjadi objek untuk berdiri didepan tembok yang berwarna putih. Usahakanlah penerangan didalam ruangan dibuat remang-remang atau redup. Berdirilah lebih kurang 3 meter didepan objek. Fokuskanlah pAndangan mata pada bagian tepi kepala dan bahu objek. Perlahan-lahan akan keluar sinar aura dari tepi kepala objek. Fokuskanlah pAndangan pada seluruh tepian tubuh objek, maka seluruh tubuh objek akan memancarkan warna aura.
F. Menyehatkan Aura (Aura Healing)
Ternyata warna aura bisa disejajarkan, diarahkan, ditransfer. Seketika, seseorang bisa cantik, sehat, bahkan sembuh dari beragam jenis penyakit yang diderita. Tergantung apa permintaannya.
Beragam warna aura ini ada yang baik dan tak baiknya-maknanya relatif, tergantung teori yang digunakan-dari China, India ataupun Barat. Sama seperti manusia, pastinya ada yang perilakunya negatif, positif atau kombinasi di antara keduanya. Kabar baiknya, beraneka warna yang timbul ini bisa diarahkan, disejajarkan dengan konsep pelatihan (=terapi quantum). Bahkan kita bisa mengondisikan setiap saat, bagaimana warna aura yang kita inginkan. Ini dia inti konsep healing with (human) aura atau yang kini ngetop dengan sebutan aura healing.
Jangan kaget kalau anda melihat orang yang loyo, sakit, tiba-tiba jadi fit (bahkan cantik!), saat treatment aura healing. Ini bukan sulap, bukan pula sihir. Aura bisa diatur sedemikian rupa sampai membentuk inner beauty. Untuk pemula, mesti ada bimbi¬ngan instuktur terlatih tentunya, yang pada saat itu dalam kondisi kesehatan prima.
Konsepnya sekilas mirip-mirip prana (=mengarahkan chi). Bedanya, yang bersangkutan juga perlu melakukan gerakan-gerakan tertentu, meditasi juga, untuk memadukan kondisi kognitif, afektif, dan psikomotorik agar bisa matching. Itulah tugas instruktur, mengarahkan emosi kliennya supaya stabil, good looking, sembuh dari penyakit (AIDS sekalipun!).
Anda tidak akan dibebani (tidak ada mantra yang mesti dihafalkan), namun harus tetap senyum, rileks, agar konsep penenangan pikiran, hati dan gerak bisa sejalan. Bisa berhasil mengubah warna aura sampai yang diinginkan. Bisa jadi warna yang diinginkan menampilkan pribadi yang lebih optimis, kreatif. Atau warna yang berhubungan dengan seni ingin dikurangi.
Bagi yang tengah mencari jodoh, warna yang berhubungan dengan percintaan yang ditingkatkan. Bisa jadi bagi yang tidak punya wibawa, ingin warna yang relevan karena ia membutuhkannya segera. Seperti pelukis, tergantung bagaimana kita bisa mencampur warna-warni itu dengan serasi, inilah yang dilakukan dalam menyembuhkan diri sendiri lewat aura healing.
Namun berhati-hatilah untuk memelihara aura baik yang telah tercipta, mengingat warna ini bisa berubah-ubah. Tergantung apa yang kita konsumsi, apa yang kita pikirkan dan apa yang kita lakukan. Bahan-bahan non alami seperti monosodium glutamate, pemanis dan pewarna buatan, pelezat (vetsin), produk instan, dsb. bisa merusak aura-mengubah degradasi warna pada tiga pelapisan di tubuh kita tadi.
Aura yang timbul dari perasaan dendam, tentunya berbeda dengan kondisi romantis. Di sinilah pentingnya mengatur tingkat emosional, tingkat kesadaran, yang pada tingkat keparipurnaan hanya 30% (selebihnya malah berada pada ambang bawah sadar). Di sinilah pentingnya emosi yang diarahkan pada saat tepat, sampai adanya korelasi antara cantik dari dalam dengan penampilan luar (=wajah dan bentuk tubuh), hingga orang yang melihat menjadi nyaman.
Menyehatkan aura yang paling manjur adalah berpikir positif, kondisikan diri selalu bersikap riang/ bahagia, bisa juga menjalankan pelbagai meditasi yang bersifat memberi ketenangan, penyembuhan dengan cara Autohipnosis, Prana, Reiki, mandi air garam, penggunaan aromaterapi.
Jadi kesimpulannya, walaupun kita tidak belajar secara khusus keterampilan penyehatan atau pembersihan aura, kita senantiasa bisa membuat aura secara otomatis bersih dan sehat. Hal ini berlaku jika kita mampu mengendalikan stres yaitu ketegangan yang datang dalam interaksi hidup kita, di mana stres membuat kondisi batin tidak harmonis, dan diperparah jika mempunyai penyakit-penyakit 'hati' yaitu marah, benci, dendam, iri, dan paranoid.
Energi penyakit 'hati' ini sangat merusak energi aura kita, maka rugi sendiri jika kita memelihara perasaan negatif ini pada diri sendiri. Tetapi memang benar, dengan mempunyai keterampilan yang diarahkan khusus untuk penyehatan aura ini, maka prosesnya lebih cepat dan bisa langsung diterapkan jika kita dalam kondisi mempunyai medan energi yang 'kotor' karena banyaknya energi yang menempel.


Cara menyelaraskan aura dengan lingkungan sekitar :
Kalau kita menyelaraskan frekwensi getaran (spektrum) antara apa yang kita kenakan dengan apa yang sebenarnya memancar dari tubuh dan pikiran kita secara alami, kita akan merasakan tingkat keselarasan yang unik, pengaruhnya dapat dibandingkan dengan “menyetel” peralatan musik, tanpa penyetelan, yang dapat kita hasilkan hanyalah suara bising, bukannya musik yang harmonis, pada intinya ada tiga teknik untuk menyelaraskan aura kita dengan alam sekitar.
  1. Menyelaraskan warna terkuat kita, kalau kita mempelajari apa warna terkuat (warna dominan) dalam aura kita sendiri, kita akan dapat menyelaraskan apa yang ada di sekeliling kita atau pakaian dengan aura kita. Menata ulang rumah kita untuk mencapai keselarasan baru akan menghasilkan rangsangan positif pada jiwa kita dan akan membantu meningkatkan kesehatan kita dalam berbagai segi. Berdasarkan apa yang dilakukan alam untuk merangsang kita, kita harus menggunakan “pasangan warna aura” agar dapat mencapai keselarasan itu, sebagai contoh, bila yang dominan dalam aura kita warna hijau, kita harus menggunakan warna hijau dan merah jambu muda pada dekorasi atau pakaian kita.
  2. Menyelaraskan lingkungan kita dengan frekwensi pikiran. Frekwensi pikiran akan dibahas dalam bagian berjudul “arti warna-warna aura”. Misalnya, kalau kita berpikir untuk mengendurkan pikiran (pikiran biru) lingkungan yang berwarna biru akan menguatkan pikiran kita itu, ingatlah bila kita pergi keluar rumah dipagi hari dan langit berwarna biru sempurna, anda merasa rileks sebelum anda sempat berpikir mengenai apapun, ini disebabkan karena setiap pikiran yang ditujukan untuk merilekskan pikiran telah disertai oleh getaran langit yang berwarna biru. Bila langitnya berwarna abu-abu, kita akan merasa tertekan sebelum kita menyadarinya. Ingatlah bahwa blue jeans sangat diminati, karena membantu kita mencapai pikiran yang rileks. Cobalah mengenakan jeans berwarna coklat, anda akan benar-benar merasa tidak nyaman.
  3. Selaraskan distribusi frekwensi diseluruh tubuh. Ini adalah cara perangsangan yang paling alami. hasilnya akan sama seperti pengaruh akupunktur, tetapi di sini kita tidak menggunakan jarum, yang digunakan adalah 16 warna inti. Peningkatan secara spektakuler terjadi pada medan bio-energi (aura) seseorang, beberapa menit kemudian. Pada setiap kasus, menggunakan warna yang bersih, mendekati warna asli (monokromatik) seperti warna pelangi adalah sangat penting, dapat saja yang berwarna lembut, tetapi mereka harus mengandung warna pelangi yang murni yang mempunyai getaran yang selaras.
Yang menghambat aura
Hal-hal yang secara cepat berakibat memperkecil, mengganggu atau mendistorsi aura anda adalah :
  • Rasa takut atau kekhawatiran, rasa tertekan, kelelahan, kebencian, cemburu, iri atau perasaan dan pikiran negatif yang lain.
  • Gangguan fisik, sakit, penggunaan obat terlarang dan sebagainya. Ini akan memperlihatkan peningkatan perubahan sementara pada energi aura seseorang, pengaruh ini sama dengan keadaan suhu tubuh kita yang meningkat karena sedang menderita sakit, kita perlu membaca auranya untuk dapat mendiagnosa gangguannya, kebanyakan aura yang meningkat karena hal seperti ini berwarna putih.
  • Pakaian dan lingkungan yang bertentangan dengan aura kita. Pakaian berwarna suram menyerap aura orang yang mengenakannya, bukannya secara harmonis meningkatkannya, sangat menarik mengetahui bahwa secara umum para pria di dunia ini meninggal lebih cepat dari pada wanitanya, tanpa menghiraukan budaya dan latar belakang etnis mereka, dietnya dan sebagainya, ini memang dimungkinkan terutama kalau dihubungkan dengan kenyataan bahwa pakaian yang dikenakan pria pada sebagian besar kehidupan mereka kebanyakan berwarna hitam atau abu-abu, sangat jarang mereka mengenakan pakaian warna-warni, kaum wanita menggunakan lebih banyak warna pada pakaian mereka dan sering menggantinya dengan warna-warna lain. Yang menarik, kebanyakan burung jantan yang hidup bebas di alam mempunyai warna yang lebih cerah dari betinanya, dan mereka hidup lebih lama. Alam selalu memberi petunjuk kepada kita, yang perlu kita lakukan adalah mengamatinya, kemudian menerapkannya dalam kehidupan kita. Pengaruh menggunakan pakaian warna abu-abu, hitam atau coklat akan dengan cepat dapat dirasakan, pakaian ini akan segera membuat kita lebih cepat merasa lelah, apakah anda sadari bahwa saat ini orang-orang muda nampak lebih tua dari usia mereka yang sebenarnya?
Sangat masuk akal kalau kita seharusnya menghindari semua hal yang disebutkan diatas tadi kalau memungkinkan, “menghimpun” salah satu dari hal diatas dalam waktu yang cukup panjang akan mempunyai pengaruh yang permanen pada kejiwaan dan tubuh kita. 
G. Faktor-faktor yang Menyebabkan Aura Memancar atau Meredup
1. Penyebab Aura Memancar :
- Berpikir selalu positif
- Bersikap / berperilaku riang gembira
- Menjaga kondisi kesehatan badan dan pola makan
- Istirahat / tidur cukup dan teratur
- Hindari stress
2. Penyebab Aura Meredup :
- Menderita sakit berkepanjangan
- Kondisi darah yang kurangbaik; tingkat racun, kolesterol dan tekanan darah terlalu tinggi/rendah
- Selalu berpikiran negative
- Selalu murung dan bersedih
- Tingkat stress yang tin
Secara umum, semakin berwarna warni, bersih dan cerah aura anda, semakin baik dan semakin berkembang spiritualitas anda, semakin seragam dan merata penyebaran aura anda, anda akan semakin sehat dan semakin seimbang.
Aura kita menyelimuti seluruh tubuh kita, tetapi penafsiran warna-warna berikut ini hanya berkaitan dengan aura diseputar kepala saja. Arti dari warna-warna disekitar kepala yang ada dibawah ini sudah diteliti sebelumnya. 
Kalau anda belajar melihat aura dengan benar, anda dapat menerapkannya pada diri anda sendiri, dengan berkonsentrasi pada pikiran tertentu sambil mengamati aura anda, atau mengatakan pada orang-orang apa yang mereka pikirkan sambil anda mengamati aura mereka.
Biasanya seseorang mempunyai satu dua warna dominan pada auranya, warna-warna ini (atau pasangan auranya) hampir dapat dipastikan akan sama dengan warna kesukaannya.
Sebagai tambahan pada warna dominan, aura mencerminkan pikiran, perasaan dan hasrat, yang muncul sebagai kilatan-kilatan awan atau nyala api, biasanya agak jauh dari kepala, misalnya kilatan warna jingga pada aura menandakan sebuah pikiran atau keinginan untuk melatih kekuatan dan kontrol diri, warna dominan jingga merupakan tanda kekuatan dan kemampuan untuk mengontrol orang lain. Kilatan-kilatan yang berganti dengan cepat menandakan perubahan pikiran yang cepat.
H. Hubungan Antara Cakra dengan Aura
Ada tujuh pusat energi atau cakra (seven chakra) yang terletak di kelenjar-kelenjar sepanjang garis tengah pinggang. Setiap cakra merupakan pusaran energi vital yang bergetar secara aktif yang melebar melalui dan disekeliling permukaan tubuh dan mengeluarkan gelombang-gelombang getaran elektromagnetik yang dikenal sebagai Aura.
Di pusat-pusat energi inilah, pikiran dan perasaan pertama kali berperan secara langsung mempengaruhi dan mengatur seluruh fungsi tubuh, metabolisme, sirkulasi, eliminasi, reproduksi. Pada tingkat energi, pengalaman membuktikan kebenaran adanya cakra-cakra itu.
Ketika energi-energi dalam cakra mengalir bebas dan terbuka, seseorang menciptakan suatu keadaan seimbang dan sehat dalam sistem tubuhnya. Ketika semua warna bervibrasi menurut frekuensinya yang sempurna, resultante aura menjadi cahaya putih yang merupakan pembauran ketujuh warna. Cahaya ini beradiasi dari inti kristal atau inti diri seseorang.
Ilustrasi berikut adalah penggambaran ketujuh cakra dengan identitas, arti, letak, warna dan energi yang ditimbulkannya.
  • Chakra Mahkota (puncak kepala) Kelenjar otak kecil : Pusat spiritual, tempat jiwa tak berumah yang berhubungan dengan pusat dan sumber; pembaharuan spritual; berhubungan dengan sang ilahi; tempat mana keinginan-keinginan spritual terbagi ke dalam kepribadian dan hidup sehari-hari.
    (Amethyst atau Batu kecubung ; Kuarsa jernih; Teladan; Selenite; Intan), Identifikasi pribadi dengan yang tak terbatas; kesatuan dengan tuhan; kedamaian; kebijaksanaan.
  • Mata ketiga (ditengah-tengah kening) kelenjar di bawah otak : Pusat persepsi, tempat kesadaran dan persepsi batiniah; pandangan; menggambarkan pusat dan jendela jiwa; kemampuan untuk membedakan ilusi dari realita.
    (Amethys atau Batu kecubung; Fluorite; Sodalite; Lapis Lazuli; Luvulite; Azurite; Safir), membersihkan pikiran bawah sadar untuk berhubungan dengan intuisi; pola pikir seimbang; melihat kesempurnaan Ilahi pada seluruh hal; Devosi.
  • Chakra tenggorokan (area tenggorokan thyroid atau gondok) : Pusat ekspresi; komunikasi; kreatifitas seni; sains; musik; sastra; etnik; suara hati; pelatihan diri; suatu afirmasi bagi diri; berbicara dari kebenaran; intuisi intelektual; bahasa; kesadaran; seksualitas; ekspresi verbal dari hari dan pikiran.(Turquoise, Batu Akik biru, Amazonite; Aquamarine; Celestite; Chrysocholla; Permata silika; Turmaline biru), kemampuan untuk memverbalkan; mengekspresikan kebenaran melalui kekuatan kata yang terucap.
  • Chakra jantung (area hati) Kelenjar Thymus : Pusat cinta; rasa kasihan; energi jiwa yang lebih tinggi;  rasa cinta tanpa syarat; cinta yang menyembuhkan; energi yang bersatu dengan sentuhan; cinta diri; impersonal namun dalam dan berarti; berhubungan dengan komunitas.
    (Kuarsa mawar; Kunzite; Turmalin merah muda; Malachite; Aventurin hijau; Peridot; Emerald; Dioptase; Turmalin hijau; Rhodochrosite; Morganite; Calcite merah muda), melepaskan tekanan traumatis emosional, kesadaran jiwa/hati, mengekspresikan cinta dalam tindakan.
  • Chakra solar plexus (area pusar) Limpa : Pusat kekuatan; elemen api; dorongan ego; identitas; kepercayaan diri; energi wanita; “saya mampu” ; emosi-emosi yang musnah, asimilasi pengalaman; pencernaan.
  • Chakra abdominal (area alat kelamin) kelenjar prostat : Pusat seks; elemen air rahim; pemeliharaan; aliran bawah sadar akan ketertarikan antara manusia; dirasakan dan tidak dapat dilihat; energi bulan; astral impian; pembauran dengan orang lain, hubungan ibu  dengan anak; hubungan antara kekasih.
    (Carnelian; Wulfenite; Amber; Ruby; Citrine; Agate atau Batu akik), penggunaan dorongan-dorongan kreativitas ke dalam seluruh aspek kehidupan manusia; kelahiran jiwa yang tinggi; mengarahkan diri kepada devosi.
  • Chakra dasar/akar (dasar punggung) kelenjar adrenal : Pusat pertahanan, energi bumi; dunia eksternal; gerakan-gerakan kesehatan; kerja; uang; hubungan dengan bumi; perlindungan akan pertahanan hidup, keamanan; naluri binatang; pengetahuan akan tubuh. Menghubungkan dorongan-dorongan jiwa dalam tubuh dengan bumi untuk meraih kemampuan bekerja secara bersemangat.
  •  Sumber rujukan :
            Efendi, Tjipta Dinata.2004 .Alikasi Reiki . Jakarta : PT.Gramedia.

            Bakri, Syamsul. 2009. The Power of Tasawuf Reiki. Yogyakarta : Pustaka Marwa.

























3 komentar:

  1. untuk 3 tema diatas, penulis sudah mempresentasikannya dengan baik...good job..
    Tema auranya?

    BalasHapus
  2. yang benarnya..altered states of conscousness..

    BalasHapus
  3. usahakan menulis footnotenya agar bisa dipertanggungjawabkan keilmiahannya..

    BalasHapus